Follow Us @soratemplates

Rabu, 02 Agustus 2023

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4 Budaya Positif

Agustus 02, 2023 0 Comments

 

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4

BUDAYA POSITIF


        Pada kesempatan ini saya akan menuliskan Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4 tentang Budaya Positif. Jurnal refleksi ini ditulis secara rutin setiap dua minggu sekali. Menulis jurnal refleksi secara rutin sangat penting bagi seorang CGP karena akan memberi ruang untuk mengambil jeda dan merenungi apakah praktik yang dijalankan sesuai sehingga dapat mengambil langkah berikutnya untuk dapat meningkatkan praktik yang sudah berlangsung (Driscoll & Teh, 2001). 

        Jurnal ini juga dapat menjadi sarana untuk menyadari emosi dan reaksi diri yang terjadi sepanjang pembelajaran (Denton, 2018), sehingga Anda dapat semakin mengenali diri sendiri. Jurnal refleksi ini saya gunakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway, yang mencakup: 1. Fact, 2. Feeling, 3. Findings, dan 4. Future (4F). Yang diterjemahkan menjadi  4P (1. Peristiwa, 2. Perasaan, 3. Pembelajaran, dan 4. Penerapan).


 1.      FACTS (PERISTIWA)

Kegiatan Modul 1.4 mulai dipelajari pada 28 Juni 2023 dengan alur belajar MERDEKA. Kegiatan pada modul ini di mulai dari diri dengan menjawab empat pertanyaan, yakni 1) pentingnya menciptakan suasana positif di lingkungan; 2) bagaimana saya menciptakan suasana positif di lingkungan saya; 3) hubungan antara menciptakan suasana positif dengan proses pembelajaran yang berpihak kepada murid; 4) penerapan disiplin saat ini di sekolah saya, apakah sudah diterapkan dengan efektif, bila belum, apa yang masih perlu diperbaiki dan dikembangkan. Selain empat pertanyaan itu, saya juga menjawab pertanyaan yang isinya tentang refleksi diri, harapan untuk diri sendiri, harapan kepada siswa, dan ekspektasi.  

Kegiatan dilanjutkan dengan eksplorasi konsep mengenai disiplin positif dan nilai-nilai kebajikan universal, teori motivasi, hukuman dan penghargaan, restitusi, keyakinan kelas, kebutuhan dasar manusia dan dunia berkualitas, restitusi - lima posisi kontrol, restitusi - segitiga restitusi.

Selanjutnya kegiatan ruang kolaborasi diisi dengan kerja kelompok yaitu menganalisis dan mempresentasikan kasus-kasus yang tersedia dalam LMS berdasarkan konsep-konsep inti dalam modul budaya positif. Kegiatan selanjutnya berupa demonstrasi kontekstual melakukan praktik segitiga restitusi dengan murid di sekolah.

 


        

        Kegiatan berikutnya adalah mengikuti  elaborasi pemahaman yang dilakukan secara virtual bersama instruktur, selanjutnya dari pemahaman tersebut kami membuat koneksi antar materi modul 1.1, 1.2, 1.3 dan 1.4 sehingga dapat mulai menyusun langkah dan strategi yang lebih efektif, konkret, dan realistis untuk mewujudkan budaya positif di sekolah dan di lanjutkan dengan aksi nyata serta menuliskan jurnal refleksi dwi mingguan.








2. FEELING (PERASAAN)

        Setelah mempelajari modul 1.4 tentang budaya positif, saya merasa bersyukur banyak pengetahuan dan pengalaman yang saya dapatkan dari fasilitator, pengajar praktik dan juga rekan-rekan CGP hebat. Saya juga mendapatkan penguatan dan arahan untuk memposisikan diri sebagai manajer, karena selama ini saya masih pada posisi kontrol pembuat merasa bersalah dan posisi kontrol teman. Saya akan melakukan perubahan untuk menerapkan budaya positif, membuat keyakinan kelas dan menerapkan segitiga restitusi dalam menyelesaikan permasalahan murid.

3. FINDINGS (PEMBELAJARAN)

Pembelajaran yang saya dapatkan pada modul 1.4 adalah konsep disiplin positif yang merupakan unsur utama dalam terwujudnya budaya positif yang kita cita-citakan di sekolah. Disiplin sebagai bentuk kontrol diri, yaitu belajar untuk kontrol diri agar dapat mencapai suatu tujuan mulia. Tujuan mulia yang mengacu pada nilai-nilai atau prinsip-prinsip mulia yang dianut seseorang yang disebut sebagai nilai-nilai kebajikan (virtues) yang universal. Kita harus menumbuhkan motivasi intrinsik pada murid-murid kita, motivasi yang tidak akan terpengaruh pada adanya hukuman atau hadiah. Mereka akan tetap berperilaku baik dan berlandaskan nilai-nilai kebajikan universal. Selain disiplin positif pembelajaran yang saya dapatkan bahwa murid dalam melakukan suatu perilaku bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, oleh karena itu kita sebagai seorang guru hendaknya berusaha untuk memposisikan diri pada posisi kontrol seorang manajer dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada murid dengan menerapkan segitiga restitusi sehingga murid kita mencapai student wellbeing (selamat dan bahagia).  


4. FUTURE (PENERAPAN)

Setelah mempelajari materi modul 1.4. tentang budaya positif, saya  terus melakukan perbaikan dan perubahan dalam menerapkan budaya positif dan melaksanakannya secara kontinyu di sekolah. Berusaha memahami kebutuhan yang diperlukan murid dalam mencapai merdeka belajar agar mereka bisa memaknai proses pendidikan ini dengan menyenangkan dan menyadari betapa pentingnya pendidikan untuk keselamatan dan kebahagiaan mereka kelak, dengan demikian akan terwujud murid dengan profil pelajar Pancasila.

 

Pembuatan Keyakinan Kelas


Demikianlah Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4

Guru Tergerak, Bergerak, Menggerakkan. Salam Guru Penggerak

Selasa, 04 Juli 2023

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.3_Fitri Aini CGP A8

Juli 04, 2023 0 Comments

 

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.3

VISI GURU PENGGERAK



     Pada kesempatan ini saya akan menuliskan Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.3 tentang Visi Guru Penggerak. Jurnal refleksi ini ditulis secara rutin setiap dua minggu sekali. Menulis jurnal refleksi secara rutin sangat penting bagi seorang CGP karena akan memberi ruang untuk mengambil jeda dan merenungi apakah praktik yang dijalankan sesuai sehingga dapat mengambil langkah berikutnya untuk dapat meningkatkan praktik yang sudah berlangsung (Driscoll & Teh, 2001). 
Jurnal ini juga dapat menjadi sarana untuk menyadari emosi dan reaksi diri yang terjadi sepanjang pembelajaran (Denton, 2018), sehingga Anda dapat semakin mengenali diri sendiri. Jurnal refleksi ini saya gunakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway, yang mencakup: 1. Fact, 2. Feeling, 3. Findings, dan 4. Future (4F). Yang diterjemahkan menjadi  4P (1. Peristiwa, 2. Perasaan, 3. Pembelajaran, dan 4. Penerapan). 

1. FACTS (PERISTIWA)

Kegiatan Modul 1.3 mulai dipelajari pada 14 Juni 2023 dengan alur belajar MERDEKA. Kegiatan pada modul ini di mulai dari diri dengan membuat gambar yang bertemakan “Imajiku tentang murid di masa depan”, gambaran murid yang di dambakan 5-10 tahun mendatang.


Gambar 1. Imajiku tentang muridku di masa depan

Kegiatan dilanjutkan dengan eksplorasi konsep tentang berpikir strategis, Inkuiri Apresiatif sebagai paradigma, Inkuiri Apresiatif sebagai pendekatan manajemen perubahan, Proses Inkuiri dalam BAGJA. Selain kegiatan di LMS, terdapat juga kegiatan luring yang berupa pendampingan individu oleh pengajar praktik, dan juga pada 17 Juni 2023 dilaksanakan kegiatan lokakarya 1 di SD Islam  Az Zahra Palembang. Para peserta CGP bersama pengajar praktik melaksanakan kegiatan mengenai Komunitas Praktisi.



Gambar 2. Kegiatan Lokakarya 1

        Selanjutnya kegiatan ruang kolaborasi diisi dengan tugas kelompok yaitu menentukan satu VISI dan berkolaborasi membuat satu pernyataan prakarsa perubahan dengan menggunakan tahapan BAGJA. Selama kegiatan pembelajaran modul 1.3 di LMS kami bersama peserta CGP lainnya dengan  didampingi oleh fasilitator,  pengajar praktik, dan instruktur. Kegiatan selanjutnya berupa demonstrasi kontekstual membuat prakarsa perubahan berdasarkan visi yang dibuat, dan di susun dengan menggunakan tahapan BAGJA.



Kegiatan berikutnya adalah mengikuti  elaborasi pemahaman yang dilakukan secara virtual bersama instruktur, selanjutnya dari pemahaman tersebut kami membuat koneksi antar materi modul 1.1, modul 1.2 dan modul 1.3, dan di lanjutkan dengan aksi nyata serta menuliskan jurnal refleksi dwi mingguan.





2. FEELING (PERASAAN)

        Setelah mempelajari modul 1.3 tentang visi guru penggerak, saya merasa bersyukur banyak pengetahuan dan pengalaman yang saya dapatkan dari fasilitator, pengajar praktik dan juga rekan-rekan CGP hebat. Saya juga mendapatkan penguatan dan arahan untuk mewujudkan pembelajaran yang terencana dan terarah. Saya merasa terus menerus mengalami sebuah perubahan dalam bentuk motivasi yang besar untuk bisa selalu menjadi pribadi pemelajar sepanjang hayat. 

3. FINDINGS (PEMBELAJARAN)

        Pembelajaran yang saya dapatkan pada modul 1.3 adalah mengenai memimpin perubahan positif pada peserta didik dengan membuat suatu visi. Untuk dapat mewujudkan visi sekolah impian dan melakukan proses perubahan, maka perlu sebuah pendekatan atau paradigma. Pendekatan ini dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan. Paradigma ini yang disebut dengan paradigma inkuiri apresiatif (IA), yakni pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan. IA menggunakan prinsip-prinsip utama psikologi dan pendidikan positif. Pendekatan IA percaya bahwa setiap orang memiliki inti positif yang dapat memberikan kontribusi pada keberhasilan. Pendekatan IA dimulai dengan menggali hal-hal positif, keberhasilan yang telah dicapai dan kekuatan yang dimiliki. Melalui inkuiri apresiatif (IA) dapat menciptakan prakarsa perubahan dengan menggunakan  tahapan BAGJA (buat pertanyaan, ambil pelajaran, gali mimpi, jabarkan rencana, atur eksekusi).


Gambar 3. Kegiatan diskusi, kolaborasi

 bersama fasilitator, pengajar praktik, instruktur dan CGP

4. FUTURE (PENERAPAN)

        Setelah mempelajari modul 1.3 tentang visi guru penggerak, saya termotivasi untuk menjadi bagian dari perubahan dan mencoba mulai dari diri sendiri untuk melaksanakan pembelajaran lebih baik lagi. Saya akan menerapkan inkuiri apresiatif untuk melaksanakan prakarsa perubahan di sekolah. Prakarsa perubahan dengan tahapan BAGJA agar terencana, terukur dan terarah. Pembelajaran yang berpihak pada murid agar tujuan pendidikan dapat tercapai sejalan dengan pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara yaitu mewujudkan murid agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan (student wellbeing).


Gambar 4. Mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan

 untuk meningkatkan minat belajar siswa




Senin, 03 Juli 2023

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.2 Fitri Aini CGP A8

Juli 03, 2023 0 Comments

 

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.2

NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK



Pada kesempatan ini saya akan menuliskan Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.2 tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak. Jurnal refleksi ini ditulis secara rutin setiap dua minggu sekali. Menulis jurnal refleksi secara rutin sangat penting bagi seorang CGP karena akan memberi ruang untuk mengambil jeda dan merenungi apakah praktik yang dijalankan sesuai sehingga dapat mengambil langkah berikutnya untuk dapat meningkatkan praktik yang sudah berlangsung (Driscoll & Teh, 2001). 

Jurnal ini juga dapat menjadi sarana untuk menyadari emosi dan reaksi diri yang terjadi sepanjang pembelajaran (Denton, 2018), sehingga Anda dapat semakin mengenali diri sendiri. Jurnal refleksi ini saya gunakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway, yang mencakup: 1. Fact, 2. Feeling, 3. Findings, dan 4. Future (4F). Yang diterjemahkan menjadi  4P (1. Peristiwa, 2. Perasaan, 3. Pembelajaran, dan 4. Penerapan). 


1. FACTS (PERISTIWA)

Kegiatan Modul 1.2 mulai dipelajari pada 29 Mei 2023 dengan alur belajar MERDEKA. Kegiatan pada modul ini di mulai dari diri dengan membuat trapesium usia yang dilanjutkan dengan mengidentifikasi nilai-nilai dalam diri dan peran yang membantu menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas disekolah. Kegiatan dilanjutkan dengan eksplorasi konsep tentang manusia tergerak, manusia bergerak, dan menggerakkan manusia. Serta nilai dan peran guru penggerak. 


Gambar 1. Trapesium Usia

Kegiatan ruang kolaborasi diisi dengan tugas kelompok yaitu merancang satu kegiatan yang sesuai dengan satu peran GP dan mengkolaborasikan kekuatan nilai yang telah dimiliki oleh masing-masing rekan dalam kelompok. Selama kegiatan pembelajaran modul 1.2 di LMS kami bersama peserta CGP lainnya dengan  didampingi oleh fasilitator,  pengajar praktik, dan instruktur. Kegiatan selanjutnya berupa demonstrasi kontekstual mengenai gambaran diri di masa depan sebagai guru penggerak. 

Kegiatan berikutnya adalah mengikuti  elaborasi pemahaman yang dilakukan secara virtual bersama instruktur, selanjutnya dari pemahaman tersebut kami membuat koneksi antar materi modul 1.1 dan modul 1.2 dengan menggunakan penerapan 4P, dan di lanjutkan dengan aksi nyata serta menuliskan jurnal refleksi dwi mingguan.

      
                             

2. FEELINGS (PERASAAN)

Setelah mempelajari modul 1.2 tentang nilai dan peran guru penggerak, yang saya rasakan yaitu tumbuh kesadaran dari dalam diri untuk melakukan perubahan dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik. Saya ingin menumbuhkan nilai dan peran yang mesti dimiliki oleh seorang guru penggerak. Setelah saya tergerak, selanjutnya saya ingin menggerakkan rekan guru di sekolah sehingga bisa bergerak bersama mewujudkan peserta didik yang berkarakter Profil Pelajar Pancasila. 

3. FINDINGS (PEMBELAJARAN)

Pembelajaran yang saya dapatkan pada modul 1.2 adalah cara kerja otak manusia yaitu thinking fast dan thinking slow. Sebagai seorang pendidik, kita mesti membiasakan diri untuk thinking slow dalam menentukan dan memutuskan sesuatu agar proses dan hasil yang didapatkan maksimal serta sesuai dengan tujuan yang ingin kita harapkan. Pembelajaran mengenai 5 kebutuhan dasar manusia yaitu kasih sayang dan rasa diterima, kekuasaan, kesenangan, kebebasan, dan bertahan hidup. Materi selanjutnya tentang tahap perkembangan manusia secara psikososial menurut Erik Erikson, diharapkan dengan kita tahu psikososial di setaip tahap perkembangan manusia, kita tahu apa yang harus dilakukan ketika berhadapan dengan peserta didik di setiap tahapan perkembangannya. Nilai-nilai yang harus dimiliki oleh seorang guru penggerak yaitu berpihak pada murid, mandiri, inovatif, kolaboratif, reflektif. Peran guru penggerak yaitu pemimpin pembelajaran, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan murid, menggerakkan komunitas praktisi.



Gambar 2. Kegiatan diskusi, kolaborasi

 bersama fasilitator, pengajar praktik dan CGP


 4. FUTURE (PENERAPAN)

Setelah mempelajari modul 1.2 ini banyak hal yang akan saya benahi, dan terapkan  dalam pembelajaran yang saya lakukan. Saya mulai menerapkan nilai dan peran guru penggerak. Melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan dengan berbasis IT. Menggunakan alat peraga dan pembuatan miniatur sebagai media pembelajaran. Aktif mengikuti kegiatan pengembangan keprofesian, berkolaborasi dengan rekan guru dan orang tua peserta didik. Sebagai nilai reflektif saya memanfaatkan hasil evaluasi dari rekan sejawat dan peserta didik untuk memperbaiki pembelajaran selanjutnya. 



Gambar 3. Pembelajaran dengan menerapkan

 nilai-nilai guru penggerak


Demikianlah jurnal dwi mingguan modul 1.2 semoga bermanfaat.
Guru Tergerak, bergerak, menggerakkan.






Senin, 19 Oktober 2020

Minggu, 18 Oktober 2020

Asyiknya Praktikum Pembelajaran dengan menggunakan Virtual Lab

Oktober 18, 2020 0 Comments

 

Pemanfaatan Fitur Laboratorium Maya Pada Mata Pelajaran Biologi
 dengan menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning


Hai sahabat rumah belajar dan sahabat semuanya..

    Bosan dengan BDR (belajar dari rumah)? atau sudah ingin segera ke sekolah untuk dapat bertatap muka dan melaksanakan pembelajaran di sekolah terutama praktikum pembelajaran? Pastinya ya dong..Namun kondisi Pandemi Covid 19 terutama di daerah dengan zona merah masih mengharuskan kita BDR, jadi yang sabar ya sahabat semuanya...

    Bapak/Ibu guru kalian pastinya tetap memikirkan bagaimana caranya agar dapat memberikan pembelajaran yang menyenangkan dan bermutu bagi kalian, sehingga kalian tidak akan merasakan kebosanan dan tetap mendapatkan materi pelajaran secara maksimal.
Solusinya..Pusdatin Kemendikbud RI telah menyiapkan satu Portal yang bisa mendukung proses pembelajaran terutama pada masa Pandemi Covid 19 ini. Portal ini bisa diakses gratis oleh guru, siswa dan juga masyarakat umum. Portal ini bernama Portal Rumah belajar dengan mottonya belajar dimana saja..kapan saja..dan dengan siapa saja..
 
Portal ini dapat kalian akses di belajar.kemdikbud.go.id atau bisa juga kalian unduh di playstore bagi pengguna handphone android.
 
 gambar 1 : Portal Rumah Belajar
Sumber : belajar.kemdikbud.go.id

Banyak fitur yang ada di rumah belajar, ada fitur utama yang terdiri dari kelas maya, bank soal,sumber belajar dan laboratorium maya. Sedangkan untuk fitur pendukung yang terdiri dari karya bahasa dan sastra, peta budaya, pengembangan keprofesian berkelanjutan, buku sekolah elektronik, wahana jelajah angkasa, dan edugame.

     Nah..untuk kalian yang rindu dengan praktikum pembelajaran, ada fitur laboratorium maya yang dapat mendukung kalian melakukan praktikum secara Virtual Lab.

gambar 2 : Fitur Laboratorium Maya
Sumber : belajar.kemdikbud.go.id

 Di sini kita akan membahas cara melakukan praktikum pembelajaran pada mata pelajaran biologi dengan materi uji kandungan protein dalam makanan.

   gambar 3 : Uji Kandungan Protein Dalam Makanan
Sumber : belajar.kemdikbud.go.id
  
Sebelum melakukan praktikum, tentunya bapak/ibu guru akan memberikan penjelasan cara menggunakan portal rumah belajar, dan juga memberikan petunjuk cara praktikum di rumah belajar, mulai dari pemberian teori, lembar kerja dan petunjuk langkah kerja.

    Kita mulai ya..Setelah kalian akses ke rumah belajar, silakan kalian login atau kalian bisa juga langsung klik laboratorium maya (gambar 2), lalu kita pilih materi uji kandungan protein dalam makanan. Setelah fitur terbuka, bisa sahabat lihat ada bahan referensi, bahan teori, bahan LKS dan juga komentar (gambar 3).

Kita klik Lakukan Percobaan Sekarang (gambar 3), disini sahabat bisa membuka teori yang juga bisa sahabat copy sebagai bahan referensi, dan juga sahabat bisa melihat dan mengikuti petunjuk yang diberikan, atau sahabat bisa juga mengikuti panduan dari guru mata pelajaran.

 gambar 4: Teori Pelajaran

Sumber : belajar.kemdikbud.go.id

 

 
gambar 5 : Petunjuk Pelaksanaan Praktikum
Sumber : belajar.kemdikbud.go.id



gambar 6 : Petunjuk Pelaksanaan Praktikum
Sumber : belajar.kemdikbud.go.id

    Dipastikan sahabat akan asyik dan tidak akan merasakan kebosanan, di praktikum tersebut disediakan beberapa tabung yang bisa sahabat tambah sendiri, dan juga ada senyawa yang bisa sahabat tambahkan pada tabung reaksi dengan menekan pipet tetes yang disediakan, dan tentunya di dalam tabung sudah sahabat ini dengan bahan yang sahabat inginkan misalnya telur, ikan, jagung dan sebagainya.

 
gambar 7 : Tampilan  dari hasil praktikum virtual lab
Sumber : belajar.kemdikbud.go.id
 
    Dan selanjutnya sahabat akan melihat bagaimana perubahan yang terjadi pada tabung-tabung reaksi tersebut dan apakah bahan makanan yang sahabat masukkan di tabung reaksi mengandung protein atau tidak. Penasaran bagaimana perubahannya..mari kita lakukan praktikum pembelajaran di fitur Laboratorium Maya... 

Selamat mencoba..terima kasih, semoga postingan ini bermanfaat bagi kita semua.

 Belajar di mana saja, kapan saja dan dengan siapa saja..

Merdeka belajarnya, rumah belajar portalnya, maju Indonesia.

SALAM RUMAH BELAJAR dari SRB Provinsi Sumatera Selatan 2020
Fitri Aini, S.Pd